Thursday 8 March 2012

Paper Inspired: Educational Psychology

Halo semuanya! :D

So, setelah sekian banyak postingan tentang fashion and cute things (lol x3), hari ini saatnya giliran artikel psikologi! Throb
Yay! :D

Ini adalah salah satu mata kuliah yang saya ambil di semester ini, hm... Berhubung hari ini dosen tidak masuk, kami diminta mengerjakan tugas berupa paper yang akan dikumpulkan hari Kamis minggu depan. Adapun isi dari paper yang harus kami buat memiliki cakupan materi sebagai berikut:
1. Pengertian Psikologi Pendidikan
2. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
3. Peran Psikologi dalam Pendidikan

Singkatnya, penerapan ilmu psikologi juga dibutuhkan dalam sistem pendidikan, atau let's say... Ketika kita memutuskan untuk melakukan kegiatan mendidik pada seseorang, pada saat itu juga lah psikologi pendidikan diperlukan untuk memahami karakteristik peserta didik, sehingga hasil pembelajaran yang optimal pun dapat tercapai.

Terlintas pertanyaan "mengapa"?

Saatnya kalian baca lebih lanjut. :p
Hope it's helpful. (^-^) Throb

Throb
Throb


I.                   PENGERTIAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Menurut Muhibin Syah (2002), pengertian psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan menurut  ensiklopedia amerika, Pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam proses pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan keefisien di dalam pendidikan. Tardif (dalam Syah, 1997: 13) juga mengatakan bahwa pengertian psikologi pendidikan adalah sebuah bidang studi yang berhubungan dengan penerapan pengetahuan tentang perilaku manusia untuk usaha-usaha kependidikan. (http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-pendidikan/)
Menurut situs http://www.andragogi.com/document/psikologi_pendidikan.htm, psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar (Whiterington, 1982:10).




II.                RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN


Masalah pendidikan adalah masalah setiap orang dari dulu hingga sekarang, dan di waktu-wakrtu yang akan datang. (Suryabrata, 1995) Hal ini disebabkan sejak pertama kali manusia lahir ke dunia, telah dilakukan usaha-usaha pendidikan; manusia telah berusaha mendidik anak-anaknya, meskipun dalam cara yang sangat sederhana. Demikian pula sejak manusia saling bergaul, telah ada usaha dari orang-orang yang lebih mampu dalam hal-hal tertentu untuk mempengaruhi teman bergaul mereka, demi kepentingan kemajuan orang yang bersangkutan.
Psikologi adalah ilmu yang berusaha mempelajari manusia, dengan tujuan memperlakukannya dengan lebih tepat. Karena itu pengetahuan psikologis mengenai anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap pendidik; sehingga seharusnya adalah kebutuhan setiap pendidik untuk memiliki pengetahuan tetang psikologi pendidikan. Jika diingat bahwa setiap orang pada suatu saat akan melakukan perbuatan mendidik, maka pada hakikatnya psikologi dibutuhkan dibutuhkan oleh setiap orang. Pada hakikatnya, inti persoalan psikologis terletak pada anak didik dan secara psikologis perlakuan ini harus selaras mungkin dengan keadaan anak didik. (Suryabrata, 1995)




III.             PERANAN PSIKOLOGI DALAM PENDIDIKAN


Berdasarkan uraian di atas, maka apa yang akan dipelajari dalam psikologi pendidikan adalah studi psikologis, yaitu studi tentang aktivitas individu dalam proses pendidikan dengan anak didik sebagai pusatnya. Adapaun faktor psikologis yang berperan dalam proses pendidikan tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok sebagai berikut: (Suryabrata, 1995)
Kelompok pertama bersumber pada peninjauan individu dalam statusnya sebagai anak didik, yaitu anak didik dalam situasi pendidikan. Dalam kelompok ini tercakup hal-hal sebagai berikut:
1.      Sifat-sifat umum dari aktivitas manusia, ditinjau dari segi psikologis. Hukum-hukum psikologis yang mendasari aktivitas yang demikian itu adalah hokum-hukum psikologis yang bersifat umum. Untuk memahami para anak didiknya, seorang pendidik harus mempunyai bekal pengetahuan psiklogis yang bersifat umum tersebut, yaitu pengetahuan tentang hokum-hukum psikologis yang mendasari aktivitas manusia pada umumnya.
2.      Masing-masing anak didik mempunyai sifat-sifat individu yang khas. Kepribadian mereka berbeda satu sama lain, sehingga demi tercapainya usaha pendidikan yang optimal hal tersebut harus dikenal oleh pendidik. Pendidik perlu mengenal bagaimana struktur kepribadian anak didiknya, bagaimana dinamikanya, dan bagaimana kepribadian itu terbentuk.
3.      Salah satu sifat lain yang berperan dalam proses pendidikan adalah intelegensi. Terdapat perbedaan intelegensi dan potensi yang berbeda pada setiap individ, sehingga seorang pendidik membutuhkan pengetahuan yang memadai dalam hal tersebut dan mengaplikasikannya.
4.      Sifat khas yang juga berperan besar bagi individu dalam mendapatkan pendidikan adalah bakat. Seorang anak akan lebih berhasil belajar dalam bidang yang sesuai dengan bakatnya dan selanjutnya akan lebih berhasil jika bekerja dalam lapangan yang sesuai dengan bakatnya. Dengan demikian, seorang pendidik harus mampu mengenali bakat para anak didiknya agar dapat memberikan pendidikan yang sesuai dengan bakatnya.



Kelompok kedua bersumber pada peninjauan individu dalam proses pendidikan. Individu tidak pernah berada dalam keadaan statis, perubahan selalu terjadi dalam dirinya. Perubahan inilah yang menjadi pokok persoalan dalam proses pendidikan.
1.      Perkembangan
Perkembangan adalah perubahan individu ke arah kemajuan. Seorang pendidik perlu mengetahui bagaimana proses perkembangan tersebut, faktor-faktor yang berpengaruh, sifat-sifat indivdu pada tahap pekembangan tertentu, dan sebagainya agar dapat bertindak sesuai keadaan psikologis anak didiknya.
2.      Perubahan yang terjadi karena belajar.
Belajar dan mengajar adalah inti dari pendidikan, sehingga para ahli berpendapat bahwa masalah belajar adalah inti dari psikologi pendidikan. Para pendidik perlu mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhinya, bagaimana prosesnya, hukum apa saja yang mendasarinya, dan sebagainya untuk kesuksesan usaha mendidik.
3.      Evaluasi hasil pendidikan
Evaluai adalah hal yang penting dalam pendidikan, di mana hasil evaluasi tersebut akan menjadi landasan bagi usaha selanjutnya.



Kelompok ketiga tidak mencakup hal-hal umum seperti telah dibicarakan di atas. Dengan semakin kuatnya pandangan life long-education dan pentingnya nonformal education, hal yang akan dibahas adalah:
1.       Masalah psikologis dalam bimbingan dan konseling.
Pendidikan berusaha memberikan bantuan agar anak didik mendapatkan perkembangan yang wajar, memperoleh ketetraman batin, dan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Namun pada kenyataan tidaklah selalu demikian. Ada banyak individu yang pada suatu ketika tidak mampu menyelesaikan sendiri permasalahannya dan memerlukan bantuan orang lain.
2.      Masalah individu yang tidak dapat mengikuti pendidikan biasa, di mana kelainan mereka sebagian besar bersifat psikologis, sehingga pendidik memerlukan bekal pengetahuan yang memadai mengenai hal tersebut.
3.      Pandangan yang menganggap bahwa pendidikan itu pada hakikatnya berlangsung sepanjang hidup semakin kuat pengaruhnya. Pandangan ini pula lah yang dianut oleh Pemerintah kita, dan hal tersebut memang sudah selayaknya.
4.      Masalah psikologi bahan pelajaran. Sebagai sesuatu yang akan dipelajari oleh peserta didik, bahan tersebut memiliki struktur dan kualitas tertentu yang ikut menentukan proses psikologi yang terjadi pada individu yang menghadapiya. Namun sayangnya, bagi kita hal tersebut masih menjadi hal yang kurang mendapatkan perhatian.



DAFTAR PUSTAKA



1.      Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.
2.      http://belajarpsikologi.com/pengertian-psikologi-pendidikan/
3.      http://www.andragogi.com/document/psikologi_pendidikan.htm